Jika jumlah proton lebih
besar dari jumlah netron (N < P), maka gaya elektrostatis akan lebih
besar dari gaya inti, hal ini akan menyebabkan inti atom berada dalam
keadan tidak stabil. Jika jumlah netron yang lebih besar dari jumlah
protonnya (N = P) akan membuat inti berada dalam keadaan stabil. Hasil
eksperimen menunjukkan bahwa inti ataom paling berat yang stabil adalah Bismuth
yaitu yang mempunyai 83 proton dan 126 netron. Inti atom yang mempunyai
jumlah proton lebih besar dari 83 akan berada dalam keadaan tidak
stabil. Inti yang tidak stabil ini akan berusaha menjadi inti stabil
dengan cara melepaskan partikel bisa berupa proton murni , partikel helium yang
memiliki 2 proton atau partikel lainnya seperti ditunjukkan oleh Gambar
2. Inti atom yang tidak stabil ini memiliki sifat dapat melakukan
radiasi spontan atau mampu melakukan aktivitas radiasi sehingga
dinamakan inti radioaktif. Unsur yang inti atomnya mampu melakukan
aktivitas radiasi spontan berupa pemancaran sinar-sinar radioaktif
dinamakan unsur (zat) radioaktif. Pemancaran sinar-sinar radioaktif
(berupa partikel atau gelombang elektromagnetik) secara spontan oleh
inti-inti berat yang tidak stabil menjadi inti-inti yang stabil disebut
Radioaktivitas. Inti yang memancarkan sinar radioaktif disebut inti
induk dan inti baru yang terjadi disebut inti anak.
Ditinjau
dari perbandingan gaya-gaya penyusun inti, inti atom yang tidak stabil
akan memiliki gaya elektrostatis yang lebih besar dari gaya inti (gaya
pengikat)
1. Peluruhan Alpha (α)
Peluruhan alpha adalah bentuk radiasi
partikel dengan kemampuan mengionisasi atom sangat tinggi dan daya
tembusnya rendah. Pertikel alpha terdiri atas dua buah proton dan dua
buah netron yang terikat menjadi suatu atom dengan inti yang sangat
stabil, dengan notasi atom atau
Partikel
a diradiasikan oleh inti atom radioaktif seperti uranium atau radium
dalam suatu proses yang disebut dengan peluruhan alpha. Sering terjadi
inti atom yang selesai meradiasikan partikel alpha akan berada dalam
eksitasi dan akan memancarkan sinar gamma untuk membuang energi yang
lebih.
Setelah partikel alpha diradiasikan , massa inti atom
akan turun kira-kira sebesar 4 sma, karena kehilangan 4 partikel. Nomor
atom akan berkurang 2, karena hilangnya 2 proton sehingga akan terbentuk
inti atom baru yang dinamakan inti anak. Pada peluruhan-a berlaku
1. hukum kekekalan nomor massa : nomor massa (A) berukuran 4 dan 2. hukum kekekalan nomor atom : nomor atom (Z) berkurang 2
Dalam peluruhan -a berlaku persamaan peluruhan
contoh :
Reaksi peluruhan alpha dapat ditulis sebagai
2. Peluruhan Beta Plus dan Beta Min ( ß+ dan ß- )
Peluruhan Beta
adalah merupakan radiasi partikel beta (elektron atau positron) dengan
kemampuan ionisasi lebih rendah dari partikel a. Radiasi beta dapat
berupa pemancaran sebuah elektron disebut peluruhan beta minus (ß- ), dan pemancaran positron disebut sebagai peluruhan beta plus (ß+ ).
Peluruhan beta minus (ß- ) disertai dengan pembebasan sebuah neutrino (v) dan dinyatakan dengan persamaan peluruhan.
Elektron
yang dipancarkan dalam peluruhan ini bukanlah elektron orbital
(elektron yang bergerak mengelilingi inti) melainkan elektron yang
ditimbulkan oleh inti atom itu sendiri dari energi yang tersedia di
dalam inti. Hadirnya elektron (ß- ) dan (ß+ ) di dalam inti melalui proses
1. sebuah netron memancarkan positron dan sebuah neutrino (v)
2. sebuah proton memancarkan sebuah netron dan sebuah neutrino :
Spesifikasi peluruhan beta plus
adalah adanya pemberian energi dalam proses "penciptaan” massa, karena
massa netron (sebagai inti anak) ditambah massa positron dan neutrino
lebih besar daripada massa proton (sebagai inti induk).
Sebagai contoh :
(beta minus)
(beta plus)
3. Peluruhan Gamma ( γ)
Peluruhan Gamma ( γ )
merupakan radiasi gelombang elektromagnetik dengan energi sangat tinggi
sehingga memiliki daya tembus yang sangat kuat. Sinar gamma dihasilkan
oleh transisi energi inti atomdari suatu keadaan eksitasi ke keadaan
dasar. Saat transisi berlangsung terjadi radiasi energi tinggi (sekitar
4,4 MeV) dalam bentuk gelombang elektromagnetik.
Sinar gamma
bukanlah partikel sehingga tidak memiliki nomor atom (A=0) maka dalam
peluruhan sinar-γ tidak dihasilkan inti atom baru.
Aktivitas Radiasi
Aktivitas
Radiasi zat radioaktif menyatakan banyaknya initi atom yang meluruh per
satuan waktu. Atau disebut juga laju peluruhan inti atom tidak stabil
menuju inti stabil dengan radiasi sinar-sinar radioaktif. Jika N adalah
banyaknya inti atom mula-mula, dan A adalah aktivitas radiasi maka
diperoleh hubungan
Tanda
negatif (-) diberikan karena setiap 1 peluruhan inti atom berkurang
jumlahnya. Satuan aktivitas radiasi (A) dalam SI adalah . Untuk menghormati dan mengenang jasa Henri Becquerel sekon sebagai penemu radioaktivitas didefinisikan
Di
singkat Bq. Kadang-kadang satuan aktivitas radiasi dinyatakan dengan
Curie (Ci) untuk mengenang jasa Marie Currie sebagai penemu Polonium
(Po) dan Radium (Ra). Di definisikan bahwa 1 Ci = 3,7 x 1010 Bq.
Bagaimana Menentukan Jumlah Zat Sisa Setelah Peluruhan?
Misalkan terdapat No zat radioaktif yang belum meluruh. Setelah satu periode peluruhan zat radioaktif sisa adalah N(t). Bagaimana menghitung N(t)?
kita gunakan dua pengertian aktivitas radiasi yang dibahas sebelumnya yaitu
Persamaan (2) kita ubah ke bentuk differensial,
Dengan mensubtitusi A = λ N bentuk differensial laju peluruhan diperoleh,
atau
No ; Ao adalah banyaknya inti yang belum meluruh ; besar aktivitas radiasi mula-mula yaitu pada t = 0 s
Nt ; At adalah sisa inti setelah meluruh ; besar aktivitas radiasi setelah peluruhan selama t = t s
λ adalah tetapan peluruhan (s-1)
t adalah lamanya peluruhan
Dari
persamaan 4 dan 5 diketahui bahwa peluruhan suatu zat radioaktif
bergantung pada lamanya peluruhan (t) dan fungsi peluruhannya mengikuti
fungsi eksponensial. Ini menunjukkan bahwa banyaknya zat yang meluruh
tiap periode peluruhan tidak sama. Fenomena ini dinamakan Hukum
Peluruhan Radioaktif yang menyatakan bahwa aktivitas radiasi suatu zat
radioaktif tidaklah sama pada setiap periode peluruhan.
Contoh: Berapakah aktivitas dari 10,0 mg sampel Au-198 yang memiliki tetapan peluruhan 2,97 x 10-6 s-1? Penyelesaian : A = λ . N N = 1,00 mg = 1,00 x 10-6 g x (1 mol/298 g) x (6,02 x 1023/1 mol) = 3,04 x 1015 atom A = ( 2,97 x 10-6 s-1) x (3,04 x 1015 atom) = 9,03 x 106 Becquerel
Deret Radioaktif
Sebagai contoh inti induk uranium ( mengalami peluruhan berantai hingga mencapai inti stabil
. Selisih nomor massa inti induk A = 238 dan nomor massa inti stabil A’
= 206 adalah 32, dan selisih nomor atomnya 10. Ini menunjukkan pola
radiasi sinar radioaktif yang dihasilkan adalah 4n + 2, dengan adalah
bilangan bulat. Dengan demikian akan diperoleh empat deret peluruhan
yang paling mungkin mengikuti aturan 4n, 4n+1, 4n+2, 4n+3. Dari Pola
radiasi ini diketahui 4 buah deret radioaktif yang terkenal, yaitu
Adanya deret radioaktif di alam memungkinkan lingkungan hidup kita
secara konstan dilengkapi unsur-unsur radioaktif yang seharusnya sudah
musnah, seperti yang memiliki waktu paruh 1600 tahun. Jika dibandinghkan dengan umur bumi 5,0 x 109 tahun seharusnya sudah musnah. Tetapi karena adanya deret Uranium dengan waktu paruh 4,47 x 109 tahun yang hampir sama dengan umur bumi, dalam beberapa langkah peluruhan menghasilkan unsur maka sampai saat ini masih ditemui di alam.