(1) Diberikan
sebuah gambar rangkaian listrik arus bolak-balik yang terdiri sebuah
resistor (R), sebuah induktor (L), sebuah kapasitor (C) dan sebuah
sumber listrik arus bolak-balik.
Tentukan :
- a) Nilai frekuensi sudut sumber listrik
- b) Nilai frekuensi sumber listrik
- c) Nilai periode sumber listrik
- d) Nilai tegangan maksimum sumber listrik
- e) Nilai tegangan efektif sumber listrik
- f) Nilai tegangan puncak ke puncak sumber listrik
- g) Nilai reaktansi induktif dari induktor
- h) Nilai reaktansi kapasitif dari kapasitor
- i) Nilai impedansi rangkaian
- j) Nilai kuat arus maksimum rangkaian
- k) Nilai kuat arus efektif rangkaian
- l) Nilai tegangan antara titik d dan e
- m) Nilai tegangan antara titik e dan f
- n) Nilai tegangan antara titik f dan g
- o) Nilai tegangan antara titik d dan f
- p) Nilai tegangan antara titik e dan g
- q) Nilai tegangan antara titik d dan g
- r) Nilai faktor daya rangkaian
- s) Nilai sudut fase antara tegangan dan arus listrik
- t) Nilai daya yang diserap rangkaian
- u) Sifat rangkaian ( kapasitif, induktif atau resistif)
- v) Nilai tegangan sesaat sumber listrik saat t = (π/150) sekon
- w) Persamaan kuat arus sumber listrik
- x) Nilai kuat arus sesaat sumber listrik saat t = (0,016 π) sekon
- y) Nilai tegangan rata-rata
- z) Nilai kuat arus rata-rata
- aa) Lukis diagram fasor arus dan tegangan dari rangkaian RLC di atas
- bb) Lukis diagram fasor hambatan, reaktansi dan impedansi dari rangkaian RLC di atas
(Sumber gambar dan angka : Soal UN Fisika SMA Tahun 2008 P 04 dengan perbedaan nilai tegangan sumber)
Pembahasan
a) Pola sinusoidal dari tegangan sumber listrik adalah sebagai berikut:
dimana V adalah nilai tegangan sesaat (saat waktu t), Vmax adalah nilai maksimum tegangan, ω adalah frekuensi sudut sumber listrik. Sehingga nilai frekuensi sudut sumber adalah ω = 125 rad/s
Catatan : Jika beberapa referensi lain atau di sekolah menggunakan lambang-lambang yang berbeda disesuaikan saja.
b) Untuk mencari frekuensi sumber ambil dari frekuensi sudut dimana :
c) Periode merupakan kebalikan frekuensi :
d) Tegangan maksimum sumber lihat pola di atas :
e) Tegangan efektif cari dari hubungannya dengan tegangan maksimum :
f) Tegangan puncak ke puncak (Vpp) adalah dua kali tegangan maksimum :
g) Reaktansi Induktif :
h) Reaktansi Kapasitif :
i) Impedansi rangkaian :
j) Nilai kuat arus maksimum rangkaian :
k) Nilai kuat arus efektif rangkaian :
l) Nilai tegangan antara titik d dan e :
Karena
yang ditanyakan tegangan saja, kita asumsikan bahwa yang diminta adalah
tegangan efektif (tegangan terukur), sehingga kuat arus yang dipakai
adalah Ief
m) Nilai tegangan antara titik e dan f :
n) Nilai tegangan antara titik f dan g :
o) Nilai tegangan antara titik d dan f :
Secara
umum untuk mencari tegangan antara dua titik katakanlah A dan B yang
mengandung komponen R, L dan C dengan tegangan masing-masing yang sudah
diketahui gunakan persamaan :
dimana VR , VL dan VC berturut-turut adalah tegangan pada masing-masing komponen R, L dan C .
Titik d dan f mengandung 2 komponen yaitu R dan L . Berarti C nya tidak ada? Masukkan saja angka nol pada VC nya sehingga:
p) Nilai tegangan antara titik e dan g :
Titik e dan g mengandung L dan C sehingga sekarang R nya yang tidak ada, sehingga
q) Nilai tegangan antara titik d dan g
Titik d dan g mengandung R, L dan C sekaligus sehingga :
Lha,..kok
hasilnya bukan 120 volt kan sama saja dengan mencari tegangan sumber ?!
120 volt adalah tegangan maksimum, sementara yang kita hitung tegangan
efektif, jadi jawabannya harus sama dengan jawaban pertanyaan e.
r) Nilai faktor daya rangkaian :
Faktor daya rangkaian (power factor = pf , in english) tidak lain adalah nilai cosinus dari sudut fase dimana
Hasil keduanya haruslah sama,
s) Nilai sudut fase antara arus dan tegangan :
Sudut yang nilai cosinusnya 0,8 !?! Tentunya 37o . Jika mencarinya pakai kalkulator akan dapat hasil yang sedikit berbeda, kita bulatin aja. Tetapi bukannya cos (−37o) juga 0,8 !?? Kita coba cari sudutnya dari nilai tan nya :
( Kalau pakai bahasa kalkulator tekan Shift --> tan −1 --> − 0,75 --> = akan ketemu angka − 36,8698xxxx )
t) Nilai daya yang diserap rangkaian :
u) Sifat rangkaian ( kapasitif, induktif atau resistif)
Untuk sifat rangkaian gunakan ketentuan berikut :
Jika XL > XC → rangkaian bersifat induktif
Jika XC > XL → rangkaian bersifat kapasitif
Jika XL = XC → rangkaian bersifat resistif (resonansi seri)
Sehingga rangkaian di atas bersifat kapasitif ( arus mendahului tegangan)
v) Nilai tegangan sesaat sumber listrik saat t = ( π/150) sekon :
w) Persamaan kuat arus sumber :
Untuk mencari persamaan arus perhatikan ketentuan berikut :
Jika persamaan tegangan dinyatakan dalam maka persamaan kuat arusnya adalah:
Karena rangkaian kita bersifat kapasitif maka persamaan kuat arus adalah:
Lha,..kok jadi + 37o bukannya diatas tadi sudut fasenya −37o ?!! Sudut fase −37o di atas mengandung arti sudut fase tegangan terhadap arus adalah −37o. Jika dibalik sudut fase arus terhadap tegangan adalah +37o.
x) Nilai kuat arus sumber listrik saat t = (0,016 π) sekon :
y) Tegangan rata-rata :
z) Kuat arus rata-rata :
aa) Diagram fasor arus dan tegangan dari rangkaian RLC di atas
bb) Diagram fasor hambatan, reaktansi dan impedansi dari rangkaian RLC di atas
(2) Suatu rangkaian seri R, L, dan C dihubungkan dengan tegangan bolak-balik. Apabila induktansi 1/25π2 H dan kapasitas kapasitor 25 μF, maka resonansi rangkaian terjadi pada frekuensi .....
A. 0,5 kHz
B. 1,0 kHz
C. 2,0 kHz
D. 2,5 kHz
E. 7,5 kHz
(Sumber : Soal Ujian Nasional Fisika SMA Tahun 2009/2010)
Pembahasan
Frekuensi
resonansi untuk rangkaian RLC terjadi saat reaktansi induktif sama
besar dengan reaktansi kapasitif, dengan nilai frekuensi :
Sumber : Fisika Study Center